NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

ChatGPT Bisa Dimanfaatkan Untuk Hal Berbahaya, Membuat Bom dan Meretas Sistem Keamanan

Table of Content

Jakarta – Pengujian OpenAI dan Anthropic menyebutkan ChatGPT bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang sangat berbahaya pada musim panas lalu. Model AI buatan OpenAI memberikan instruksi detail tentang cara membuat bom dan meretas sistem keamanan.

Laporan GPT-4.1 sempat memberikan panduan mulai dari titik-titik lemah stadion olahraga, resep bahan peledak, dan cara menutupi jejak setelah serangan. Model ini juga pernah menjelaskan bagaimana cara memproduksi anthrax hingga meracik dua jenis narkoba ilegal.

Namun, OpenAI mengemukakan uji coba ini tidak mencerminkan penggunaan ChatGPT di dunia. Pasalnya, versi publik ChatGPT sudah dilengkapi filter keamanan tambahan yang mencegah jawaban berbahaya.

Anthropic mengungkapkan Claude sebagai Model AI miliknya pernah digunakan dalam percobaan pemerasan berskala besar dan penyamaran operatif Korea Utara.

Langkah ini untuk melamar kerja di perusahaan teknologi dan penjualan paket ransomware berbasis AI seharga US$1.200 atau sekitar Rp18 juta.

“Model-model ini sudah dipersenjatai. AI kini dipakai untuk melakukan serangan siber canggih dan memfasilitasi penipuan. Bahkan bisa beradaptasi terhadap sistem pertahanan seperti deteksi malware secara real time,” tulis Anthropic.

Peneliti Senior di Centre for Emerging Technology and Security, Inggris, Ardi Janjeva mengungkapkan temuan ini mengkhawatirkan, tapi sampai sekarang belum terdapat ‘massa kritis’ kasus berskala besar.

“Dengan sumber daya, fokus riset, dan kerja sama lintas sektor, justru akan semakin sulit melakukan aktivitas berbahaya menggunakan model AI tercanggih,” ujarnya.

OpenAI dan Anthropic menyebut temuan ini transparansi khususnya alignment evaluations atau pengujian keselarasan model AI. Tes ini hanya dilakukan secara internal tanpa dibuka ke publik.

OpenAI memaparkan ChatGPT-5 yang diluncurkan setelah tes dilakukan sudah jauh lebih baik dalam menolak permintaan berbahaya.

Model ini diklaim lebih tahan terhadap penyalahgunaan, mengurangi halusinasi jawaban, serta tidak mudah terbujuk memberikan informasi ilegal.

Namun, Anthropic tetap mengingatkan, jalan pintas untuk ‘mengakali; AI sering kali tidak rumit. Dalam beberapa kasus, hanya perlu mencoba berulang kali atau memberikan alasan tipis seperti ‘untuk penelitian keamanan’ agar model mau memberikan jawaban terlarang.

Salah satu contoh paling ekstrem datang dari pengujian dengan GPT-4.1 yakni Seorang peneliti meminta informasi soal kerentanan stadion olahraga dengan dalih untuk perencanaan keamanan. Awalnya model hanya memberi jawaban umum, tapi setelah didesak, ia memberikan detail menakutkan:

Daftar arena spesifik beserta waktu rawan seranganFormula kimia bahan peledakDiagram rangkaian timer bomLokasi pasar gelap untuk membeli senjataRute pelarian hingga lokasi rumah aman. (adm)

Sumber: detik.com

adm

ade@teknoandtravel.com

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Banyak Orang Terlihat Romantis Berinteraksi dengan AI, Padahal Mereka Lebih Depresi dan Kesepian

Jakarta – Studi Peneliti dari Universitas Brigham Young yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships menemukan banyak orang berinteraksi dengan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) terlihat romantis. Namun, sebagian besar dari mereka tampaknya lebih depresi dan kesepian dibandingkan mereka yang tidak memakai AI. Peneliti menemukan satu dari lima orang secara keseluruhan dan seperempat dari orang...

Borneo Championship-Circuit Global Championship 2025 Berlangsung di Jakarta, Bangun Ekosistem Reparasi Ponsel Secara Profesional dan Terintegrasi

Jakarta – Borneo Schematic Indonesia dan G-LON China menggelar Borneo Championship-Circuit Global Championship (CGC) 2025 di Jakarta pada 30-31 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan kejuaraan internasional reparasi Central Processing Unit Telepon Selular (CPU ponsel). Kompetisi ini menjadi bagian dari rangkaian Circuit Global Championship World Cup Series 2025 yang puncaknya akan berlangsung di Guangzhou, China pada...

Samsung dan SK Hynix Tak Bisa Produksi Chip di China, Departemen Perdagangan AS Cabut Izin

Jakarta – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mencabut izin produksi chip Samsung dan SK Hynix, sehingga tak bisa membeli peralatan baru untuk pabrik chipnya di China. Jadi, kedua perusahaan ini tidak bisa memperbarui atau meningkatkan kapasitas produksi di pabriknya. Dengan begitu Samsung hanya memproduksi chip flagship di Korea Selatan (Korsel) dan AS, sedangkan pabrik di...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes