NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

331 Aplikasi Berbahaya Dijumpai dalam PlayStore, Korban Berada di Banyak Negara

Table of Content

Jakarta – IAS Threat Lab mengungkapkan kampanye ‘Vapor’ mengidentifikasi 180 aplikasi sejak awal 2024,

Laporan terbaru dari Bitdefender menambah jumlah aplikasi berbahaya yang terlibat dalam kampanye ini menjadi 331. Sebagian besar korban yang terinfeksi berasal dari Brasil, Amerika Serikat, Meksiko, Turki, dan Korea Selatan.

Sebagian besar aplikasi yang digunakan dalam kampanye Vapor menawarkan fungsi seperti tracking kesehatan dan kebugaran, aplikasi catatan dan buku harian, pemindai kode QR, dan pengoptimal baterai ponsel.
Beberapa aplikasi yang disorot Bitdefender dan IAS antara lain:
AquaTracker – 1 juta download
ClickSave Downloader – 1 juta download
Scan Hawk – 1 juta download
Water Time Tracker – 1 juta download
Be More – 1 juta download
BeatWatch – 500.000 download
TranslateScan – 100.000 download
Handset Locator – 50.000 download
Aplikasi-aplikasi ini awalnya lolos tinjauan keamanan Google karena berfungsi sesuai yang ditawarkan dan tidak memiliki komponen berbahaya saat didaftarkan. Fungsi malware-nya baru diunduh setelah aplikasi diinstal via update dari server command and control.

Ratusan aplikasi ini diunggah ke Google Play dari berbagai akun developer, dan masing-masing akun yang mendistribusikan beberapa aplikasi agar tidak terdeteksi dan dihapus oleh sistem.

Sebagian besar aplikasi Vapor diunggah di Google Play antara Oktober 2024 hingga Januari 2025, namun masih ada beberapa yang diunggah hingga Maret 2025.

Aplikasi Vapor akan menyembunyikan ikonnya dan dalam beberapa kasus mengubah nama aplikasinya di Settings agar terlihat seperti aplikasi asli.

Bitdefender mengatakan aplikasi ini bisa membobol sistem keamanan Android 13 ke atas dengan mudah.

Aplikasi ini bisa diluncurkan tanpa interaksi pengguna dan akan langsung menampilkan iklan di layar penuh. Pengguna tidak bisa keluar dari layar ini karena tombol ‘back’ sudah dinonaktifkan.

Aplikasi inii juga bisa menghilang dari ‘Recent Tasks’ sehingga pengguna tidak bisa tahu aplikasi mana yang baru saja menampilkan iklan.

Bitdefender mengatakan beberapa aplikasi juga menampilkan halaman login palsu yang meniru Facebook dan YouTube untuk mencuri kredensial, atau menyuruh pengguna memasukkan informasi kartu kredit.

Semua aplikasi di laporan Bitdefender sudah dihapus dari Play Store, namun pengguna yang sudah terlanjur instal tetap harus menghapus aplikasi dari perangkatnya. Daftar 331 aplikasi tersebut dapat diliat di sini. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes