NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Perusahaan Bisa Maksimalkan Value dari OpenShift Virtualization

Table of Content

Jakarta – Red Hat, Inc memperkenalkan Red Hat OpenShift Virtualization Engine sebagai edisi terbaru Red Hat OpenShift. Engine ini akan menyediakan cara khusus bagi perusahaan untuk mengakses fungsi virtualisasi di Red Hat OpenShift.

“Solusi virtualisasi adalah landasan dari kebanyakan lingkungan private cloud dan public cloud,” kata Vice President and General Manager Hybrid Cloud Platforms Red Hat, Mike Barrett.

Red Hat OpenShift Virtualization Engine fokus workload virtualisasi yang menawarkan opsi untuk menjalankan, mengelola, dan mengembangkan virtual machines (VMs), serta menghilangkan fitur-fitur yang tidak berhubungan dengan pengelolaan VM.

“Ketika organisasi ingin memodernisasi lingkungan virtual mereka untuk memenuhi permintaan iklim TI (teknologi informasi) saat ini, kami menemukan bahwa tidak ada dua organisasi yang berada di titik yang sama dalam perjalanan virtualisasi mereka,” ujarnya.

Hal ini akan menjamin perusahaan dapat memaksimalkan value dari OpenShift Virtualization sekaligus menyesuaikannya dengan berbagai kebutuhan infrastruktur yang spesifik.

Meskipun model containerization telah mengubah cara virtual machine digunakan pada aplikasi-aplikasi tertentu, VM tetap menjadi tool yang sangat penting dalam infrastruktur TI.

Dengan begitu menyebabkan pendekatan yang berbeda-beda dalam menerapkan solusi yang disediakan oleh Red Hat. Red Hat harus mengubah penawaran solusi virtualisasi kami untuk mengakomodasi organisasi yang hanya ingin menggunakan fitur-fitur virtualisasi di Red Hat OpenShift.

“Hal ini pendekatan yang berbeda-beda dalam menerapkan solusi yang disediakan oleh Red Hat. Red Hat harus mengubah penawaran solusi virtualisasi kami untuk mengakomodasi organisasi yang hanya ingin menggunakan fitur-fitur virtualisasi di Red Hat OpenShift,” tutur Mike Barrett.

Namun, perubahan signifikan di pasar virtualisasi dalam beberapa tahun terakhir telah membuat banyak organisasi menghadapi ketidakpastian dan peningkatan biaya terkait pengelolaan infrastruktur virtualisasi mereka.

“Red Hat harus mengubah penawaran solusi virtualisasi kami untuk mengakomodasi organisasi yang hanya ingin menggunakan fitur-fitur virtualisasi di Red Hat OpenShift,” ujarnya.

Red Hat OpenShift Virtualization Engine memberikan solusi virtualisasi yang hemat biaya untuk menjalankan, mengelola, dan mengembangkan virtual machine.

“Red Hat OpenShift Virtualization Engine dan Advanced Cluster Management for Virtualization memungkinkan Red Hat untuk secara signifikan menurunkan harga solusi tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka yang sedang melakukan modernisasi,” ucap Mike Barrett.

Red Hat OpenShift Virtualization Engine akan memaksimalkan value dari investasi dengan hanya menyediakan fitur dan komponen OpenShift yang esensial untuk virtualisasi, menghadirkan operasional yang lebih sederhana dan efisien.

Penggunaan Red Hat OpenShift Virtualization dan KVM hypervisor di data center dan cloud enterprise.

Kemudian, Red Hat OpenShift Virtualization Engine bisa dijalankan di perangkat on-premise yang mendukung Red Hat Enterprise Linux, dan di layanan bare metal cloud termasuk AWS bare metal instances.

Red Hat OpenShift Virtualization Engine dapat dikembangkan sesuai dengan demand pada workload, serta sudah diperkuat dengan fitur keamanan bawaan dan performa yang lebih konsisten di hybrid cloud.

Untuk mempermudah migrasi, Red Hat OpenShift Virtualization Engine menyertakan akses ke tool migrasi yang intuitif dari Red Hat.

Hal ini merupakan migration toolkit for virtualization yang akan membantu organisasi bertransisi dari platform virtualisasi lain, menyederhanakan alur kerja migrasi, dan membantu mengurangi downtime, tanpa kendala operasional.

Red Hat juga menawarkan Virtualization Migration Assessment yang merupakan workshop interaktif dengan para pakar dari Red Hat. Mereka akan melakukan assessment terhadap business driver di perusahaan dan langkah-langkah migrasi VM yang rendah risiko.

Selain itu Red Hat OpenShift Virtualization Engine berintegrasi dengan Red Hat Ansible Automation Platform menunjang tim TI mengotomatiskan migrasi VM pada skala besar dan menjalankan tugas-tugas pengelolaan VM sehari-hari.

Dengan Red Hat Ansible Automation Platform, organisasi bisa mengotomatiskan dan mengelola seluruh lingkungan virtual dengan lebih efisien, resilien, dan konsisten pada skala apapun.

Ekosistem kemitraan dari Red Hat mendukung Red Hat OpenShift Virtualization Engine dengan kemampuan-kemampuan.

Langkah ini berupa solusi penyimpanan, opsi back up dan pemulihan bencana yang ekstensif, dan tools jaringan untuk mempermudah penggunaan dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan TI modern.

Untuk menyatukan pengelolaan virtual machine pada berbagai skala dan membatasi sprawl, Red Hat juga memperkenalkan Red Hat Advanced Cluster Management for Virtualization.

Edisi terbaru Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes ini menyediakan akses ke fitur-fitur Advanced Cluster Management.

Hal ini didesain untuk memusatkan pengelolaan lifecycle VM dan menyederhanakan tugas sehari-hari seperti pengadaan, monitoring, dan kepatuhan VM, sekaligus mempertahankan konsistensi di seluruh lingkungan virtual organisasi.

Sementara itu Red Hat OpenShift Virtualization Engine dan Red Hat Advanced Cluster Management for Virtualization sudah tersedia di pasaran.

“Meskipun penggunaan kontainer terus tumbuh, infrastruktur virtual tetap menjadi salah satu tulang punggung komputasi modern untuk aplikasi-aplikasi yang penting, menggerakan industri yang bernilai miliaran dollar,” ujar Group Vice President, I&O, Cloud Operations, and DevOps IDC, Stephen Elliott.

“Dengan keterbatasan anggaran, banyak organisasi menginginkan opsi sederhana dalam mengelola virtual machine, opsi yang bebas dari berbagai kerumitan dan memberikan peningkatan, performa, dan keamanan.” (adm)

adm

ade@teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes