NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Windows Defender Tidak Tepat Dipakai Bagi Pusat Data Nasional Sementara

Table of Content

Jakarta – Pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya mempertanyakan penggunaan Windows Defender di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

Padahal, performa Windows Defender itu terbatas dan mendasar, sehingga penggunaan sekelas PDN mesti menggunakan perlindungan tambahan yang lebih canggih.

“Karena performa Windows Defender itu kan basic dan masa sekelas PDN nggak mampu pakai antivirus selain Windows Defender, dan tidak ada proteksi tambahan lain seperti firewall atau Cisco Pix gitu,” katanya.

Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merilis analisis forensik sementara terhadap serangan ransomware ke PDNS 2. Dari hal ini diketahui Windows Defender sebagai antivirus bawaan Windows yang mengalami crash saat serangan ransomware Brain Cipher terjadi.

Jika menggunakan proteksi tambahan lain seperti firewall, akan bisa dilacak gerak-gerik ransomware tersebut.

“Kalau ada dari situ kan bisa dilacak trace dan usaha masuknya. Kita semua ketahui, ransomware setiap kali menyerang akan menyamarkan dirinya mengubah kompilasinya atau codingnya dan antivirus apapun termasuk Windows defender akan kesulitan mengidentifikasi nya,” ujarnya.

Alfons Tanujaya tidak mempersoalkan penggunaan sistem operasi Windows untuk pusat data, selama pengaturan keamanannya diperkuat.

“Kalau bagi awam mungkin defaultnya Mac dan Linux relatif lebih aman. Tapi kalau admin harusnya tahu cara hardening (memperkuat) OS nya,” tuturnya..

Dengan begitu perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam untuk menyelidiki serangan siber ini. Pelaku dipastikan punya kemampuan yang tinggi untuk bisa menyerang jaringan seperti ini.

Analisa log yang mendalam perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran besar bagaimana jaringan LockBit ini menjalankan aksinya.

“Untuk mengenkripsi PDN dibutuhkan penyerang yang memiliki background kuat dan kemungkinan dilakukan dari luar negeri dan kemungkinan salah satu command center LockBit,” ujarnya.

Kalau tidak memiliki background dan pengetahuan yang mendalam tentang virtualisasi dan jaringannya akan sangat sulit untuk bisa menyerang secara efektif.

“Hal ini perlu dilakukan penyerang yang cukup mumpuni dan pasti ada saat dimana mereka masuk ke jaringan dan kalau log mencatat dgn baik akan sangat membantu mengurai teknik dan metode LockBit menjalankan aksinya,” ucapnya. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Serangan Ponsel Android Naik 29 Persen, Terdeteksi Varian Baru dan Malware Klasik

Jakarta – Kaspersky melaporkan jumlah serangan terhadap ponsel pintar Android naik 29% pada semester I 2029 dibandingkan periode yang sama pada 2024. Bahkan, sebanyak 48% lebih banyak dibandingkan semester kedua 2024. Ancaman yang terdeteksi tidak hanya sekadar malware klasik, tetapi juga varian baru yang menyusup lewat aplikasi sehari-hari. Penyerang terdeteksi menyisipkan fungsi serangan DDoS dinamis...

Telkom Percepat Proses Pemulihan SKKL SMPCS Ruas Sorong-Merauke

Jakarta – Telkom mempercepat proses pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong-Merauke. Hal ini disampaikan dalam audiensi antara Telkom dengan pemerintah daerah (pemda), perwakilan masyarakat, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan komunitas ojek online Papua Selatan yang berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta. Audiensi tersebut dihadiri oleh...

Medsos Sudah Menjadi Sumber Berita, Berpotensi Berisi Hoaks

Jakarta – Survei Digital News Report 2025 menyebutkan sebanyak 57% responden di Indonesia mengaku berita atau informasi diperoleh melalui media sosial (medsos) atau bukan dari media siber arus utama. Jadi, lini masa medsos bukan lagi sekadar ruang obrolan, tapi instrumen pembentuk opini publik. “Lantas apa yang terjadi jika yang beredar di lini masa media sosial...

WhatsApp Web Diduga Kena Gangguan, Tidak Bisa Scroll di Halaman Chat

Jakarta – WhatsApp Web diduga mengalami error, sehingga sejumlah pengguna ini mengeluh tidak dapat melakukan scroll di halaman chat. Keluhan juga sampai di ranah media sosial X. Warganet dengan akun @vindy**** menyebut masalah ini seakan menjadi tanda untuk istirahat dari pekerjaannya. “Whatsapp web enggak bisa scroll. Oke, disuruh istirahat dari kerjaan. Hehe. Atau inikah saatnya...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes