NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

DeepSeek Sedang Viral Dibicarakan Komunitas Artificial Intelligence

Table of Content

Jakarta – Komunitas artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) membicarakan DeepSeek R1 sebagai large language model AI asal China yang dibuat dengan biaya murah.

Kehadiran ini menandingi produk AI dari Amerika Serikat seperti ChatGPT o1 milik OpenAI.

“Ini bisa menjadi terobosan yang sangat bagus bagi para peneliti dan pengembang dengan sumber daya terbatas,” kata Asisten Profesor Sistem Informasi di Universitas Emory, Hancheng Cao,

Keberhasilan DeepSeek guna mengatasi kendala yang dihadapi perusahaan AI China terkait kontrol ekspor AS pada chip canggih.

Mantan karyawan DeepSeek, Zihan Wang membuat R1, DeepSeek harus mengurangi beban pada GPU. Jenis prosesor ini dirilis Nvidia untuk pasar China yang kinerjanya dibatasi hingga setengah kecepatan produk teratasnya.

DeepSeek R1 mampu menangani tugas penalaran rumit, khususnya dalam matematika dan pengodean. Model ini memakai pendekatan berjuluk ‘rantai pemikiran’ mirip dengan ChatGPT o1, memungkinkannya memecahkan masalah dengan memproses kueri langkah demi langkah.

Peneliti di laboratorium penelitian AI Frontiers Microsoft, Dimitris Papailiopoulos, mengemukakan R1 adalah kesederhanaan rekayasanya.
“DeepSeek bertujuan untuk jawaban yang akurat, secara signifikan mengurangi waktu komputasi sambil mempertahankan tingkat efektivitas tinggi,” katanya.

DeepSeek berbasis di Hangzhou berdiri pada Juli 2023 oleh Liang Wenfeng, alumni Universitas Zhejiang berlatar belakang di bidang informasi dan teknik elektronik.

Kemudian, Sam Altman dari OpenAI, Liang ingin membangun kecerdasan umum buatan (AGI), AI yang dapat menyamai atau bahkan mengalahkan kecerdasan manusia.

Liang memperoleh persediaan besar chip Nvidia A100, jenis ini dilarang diekspor ke China. Media China memperkirakan perusahaan tersebut memiliki 10.000 lebih stok, tapi Dylan Patel, pendiri SemiAnalysis, memperkirakan mereka punya setidaknya 50.000 unit.

Pelatihan AI adalah hal yang mendorong Liang untuk mendirikan DeepSeek, yang dapat menggunakannya dalam kombinasi dengan chip berdaya rendah untuk mengembangkan model AI.

Liang mengatakan tantangan tambahan yang dihadapi perusahaan China berupa sanksi chip adalah teknik rekayasa AI mereka cenderung kurang efisien.

“Kami harus mengonsumsi daya komputasi dua kali lipat untuk mencapai hasil yang sama. Tujuan kami adalah terus menutup kesenjangan ini,” katanya.

DeepSeek menemukan cara mengurangi penggunaan memori dan mempercepat perhitungan tanpa mengorbankan akurasi secara signifikan.

Namun, DeepSeek menemukan cara untuk mengurangi penggunaan memori dan mempercepat kalkulasi tanpa mengorbankan akurasi secara signifikan.

“Tim senang mengubah tantangan perangkat keras menjadi peluang untuk inovasi,” ucapnya. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes