NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Perangkat iOS Dinilai Lebih Rentan Dibobol Ketimbang Android

Table of Content

Jakarta – Lookout Mobile Threat Landscape Report untuk Q3 2024 menyebut perangkat iOS lebih rentan dibobol ketimbang Android.

Analisis ini diperoleh dari kumpulan data seluler berbasis artificial intelligence (AI) milik Lookout Security Cloud yang mencakup 220 juta lebih perangkat, 360 juta aplikasi, dan miliaran item web.

Lookout Security Cloud telah mengidentifikasi 473 juta situs phishing dan berbahaya sejak 2019. Perusahaan ini memanfaatkan AI untuk menganalisis data dan mengidentifikasi malware, serangan phishing, dan ancaman berbasis jaringan canggih lainnya.

“Peneliti di Lookout Threat Lab mencatat beberapa temuan yang sangat mengkhawatirkan, termasuk peningkatan 17% dalam pencurian kredensial dan upaya phishing yang berfokus pada perusahaan sejak kuartal terakhir, peningkatan 32% dalam jumlah deteksi aplikasi berbahaya, dan tren menarik di mana perangkat iOS lebih rentan terhadap phishing dan ancaman konten web daripada Android,” katanya.

Sebanyak 19% perangkat iOS perusahaan terkena minimal satu serangan phishing seluler pada  tiga kuartal pertama tahun 2024. Ancaman untuk Android lebih rendah, dengan persentase 10,9%.

Lookout Threat Lab menyatakan setiap sistem operasi dan aplikasi seluler memiliki kerentanan dalam kodenya seperti perangkat lunak lainnya.

Bahkan, saat pengembang merilis patch, peluang antara saat kerentanan ditemukan, dan saat patch dirilis membuat penyerang memanfaatkan perangkat yang berisiko.

Pengguna juga tidak selalu langsung memasang pembaruan ketika update dirilis, padahal itu dapat menjadi celah yang dieksploitasi penyerang untuk mengakses root ke perangkat.

Dalam kategori ‘Kesalahan konfigurasi perangkat teratas’, disebutkan bahwa 31,1% di antaranya (paling tinggi) disebabkan oleh OS yang sudah kuno.

“Versi sistem operasi (OS) yang kedaluwarsa, terutama pada perangkat iOS, dapat membuat perangkat dan data di dalamnya rentan terhadap eksploitasi yang diketahui maupun tidak diketahui,” ucapnya.

Phishing seluler dan konten web berbahaya sering menggunakan tipe serangan bypass MFA, peniruan identitas eksekutif, dan eksploitasi kerentanan. Serangan-serangan ini berbiaya rendah dan nilainya lebih tinggi.

“Evolusi terbaru dalam vektor ancaman ini adalah penggunaan serangan peniruan identitas eksekutif, yang memanfaatkan senioritas seseorang dan keinginan bawaan karyawan tingkat bawah untuk saling membantu guna mendorong tingkat keberhasilan yang lebih tinggi,” tuturnya.

“Dengan menciptakan situasi yang sangat mendesak dan mengandalkan kurangnya keakraban antara eksekutif dan karyawan, penyerang meyakinkan karyawan untuk berbagi data sensitif, mengunjungi halaman phishing, atau mengirimi mereka uang.” (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Serangan Ponsel Android Naik 29 Persen, Terdeteksi Varian Baru dan Malware Klasik

Jakarta – Kaspersky melaporkan jumlah serangan terhadap ponsel pintar Android naik 29% pada semester I 2029 dibandingkan periode yang sama pada 2024. Bahkan, sebanyak 48% lebih banyak dibandingkan semester kedua 2024. Ancaman yang terdeteksi tidak hanya sekadar malware klasik, tetapi juga varian baru yang menyusup lewat aplikasi sehari-hari. Penyerang terdeteksi menyisipkan fungsi serangan DDoS dinamis...

Telkom Percepat Proses Pemulihan SKKL SMPCS Ruas Sorong-Merauke

Jakarta – Telkom mempercepat proses pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong-Merauke. Hal ini disampaikan dalam audiensi antara Telkom dengan pemerintah daerah (pemda), perwakilan masyarakat, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan komunitas ojek online Papua Selatan yang berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta. Audiensi tersebut dihadiri oleh...

Medsos Sudah Menjadi Sumber Berita, Berpotensi Berisi Hoaks

Jakarta – Survei Digital News Report 2025 menyebutkan sebanyak 57% responden di Indonesia mengaku berita atau informasi diperoleh melalui media sosial (medsos) atau bukan dari media siber arus utama. Jadi, lini masa medsos bukan lagi sekadar ruang obrolan, tapi instrumen pembentuk opini publik. “Lantas apa yang terjadi jika yang beredar di lini masa media sosial...

WhatsApp Web Diduga Kena Gangguan, Tidak Bisa Scroll di Halaman Chat

Jakarta – WhatsApp Web diduga mengalami error, sehingga sejumlah pengguna ini mengeluh tidak dapat melakukan scroll di halaman chat. Keluhan juga sampai di ranah media sosial X. Warganet dengan akun @vindy**** menyebut masalah ini seakan menjadi tanda untuk istirahat dari pekerjaannya. “Whatsapp web enggak bisa scroll. Oke, disuruh istirahat dari kerjaan. Hehe. Atau inikah saatnya...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes