Jakarta – Lintasarta menilai artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) merupakan teknologi multidisipliner yang mampu mereplikasi keterampilan terbaik manusia sehingga meningkatkan produktivitas.

“AI bukan sekadar alat, tapi mampu replicate the best possible skillset manusia. Dengan itu kita bisa memultiplikasi produktivitas yang bisa dihasilkan,” kata President Director and Chief Executive Officer (CEO) PT Lintasarta, Bayu Hanantasena (29/8/2025).

Gerakan AI Merdeka dan program Laskar AI sebagai tempat pelatihan dan strategi besar untuk membangun kedaulatan teknologi nasional. Kehadiran AI bukan ancaman bagi pekerjaan manusia, tapi peluang bagi mereka yang menguasainya.

“Kalau Anda menguasai AI, insyaallah aman-aman saja. Justru yang kehilangan adalah mereka yang tidak menguasainya,” ucapnya.

Dukungan berbagai pihak dinilai penting untuk mewujudkan ekosistem digital nasional seperti Kemendiktisaintek, Kemkomdigi, dan NVIDIA. Hal ini dianggap berperan besar dalam penyediaan akses teknologi, infrastruktur, dan pembelajaran digital di Indonesia.

Direktur Bina Talenta Kemendiktisaintek, Heri Kuswanto mengemukakan penguasaan AI harus diiringi etika agar tidak menimbulkan masalah baru. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang AI menjadi bagian dari Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo untuk menuju Indonesia Emas 2045. (adm)

Sumber: detik.com