Jakarta – Amerika Serikat (AS) melakukan pemboman berskala besar terhadap tiga fasilitas pusat program nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfaham pada Ahad (235/2025). Serangan ini dilakukan dengan operasi sandi bernama Midnight Hammer.
Dari citra satelit terlihat kerusakan dari luar angkasa dari serangan yang dilakukan pesawat siluman B-2 Spirit yang kemudian melepaskan enam bom bunker-buster GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrators, yang dikenal sebagai bom penghancur bungker.
“Fordow sudah hilang,” kata Presiden AS, Domna.
Namun, Militer AS memilih berhati-hati mengeluarkan pernyataan sesudah melancarkan serangan udara tersebut.
“Masih terlalu dini bagi saya untuk mengomentari apa yang mungkin masih ada atau tidak,” ucap Letjen Dan Caine.
Citra satelit hanya dapat memberi tahu sedikit tentang struktur yang terletak jauh di bawah permukaan bumi. Namun, Maxar, perusahaan citra satelit asal AS memperlihatkan kondisi fasilitas nuklir Iran pasca dijatuhi bom bunker di Fordow.
A satellite view shows an overview of Fordow underground complex, after the U.S. struck the underground nuclear facility, near Qom, Iran June 22, 2025. MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT. DO NOT OBSCURE LOGO.
Dari foto yang dibagikan tidak ada bangunan hancur layaknya setelah dihujani bom. Namun para ahli memiliki pandangan lain terhadap apa yang telah dilakukan oleh AS kemarin.
“Yang kami lihat adalah enam kawah, dua kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga kawah, tempat dijatuhkannya 12 penetrator persenjataan besar,” kata Jeffrey Lewis, Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute.
“Idenya adalah Anda menghantam tempat yang sama berulang-ulang untuk menggali,” ucapnya menambahkan seperti detikINET kutip dari Wired, Senin (23/6/2025).
Terowongan masuk ke kompleks Fordow, ujar Wakil Direktur dan Peneliti di Project on Nuclear Issues dari Center for Strategic and International Studies, Joseph Rodgers, tidak menjadi sasaran.
Bom AS jatuh di tempat yang mungkin merupakan poros ventilasi, berdasarkan citra satelit dari konstruksi awal di lokasi tersebut.
“Alasan Anda ingin menargetkan poros ventilasi adalah karena itu merupakan rute yang lebih langsung ke komponen inti fasilitas bawah tanah,” kata Rodgers.
A satellite view shows an overview of Fordow underground complex, after the U.S. struck the underground nuclear facility, near Qom, Iran June 22, 2025. MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT. DO NOT OBSCURE LOGO.
Bangunan putih yang terlihat dalam citra satelit Fordow munkin merupakan infrastruktur pendukung utama untuk fasilitas tersebut, yang berpotensi menyediakan segala hal mulai dari pendingin udara hingga pembangkit listrik cadangan.
“AS menargetkan lubang ventilasi yang tampak ini sehingga kami dapat menghancurkan secara struktural atau menimbulkan kerusakan sebanyak yang kami bisa daripada mencoba untuk menutup Fordow untuk sementara,” ucapnya. (adm)
Sumber: detik.com