NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

KKP Setujui Pemanfaan Ruang Laut, Hubungkan Guam Hingga  Taiwan

Table of Content

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerbitkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) atas nama konsorsium Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies (Apricot).

“Kami baru saja menerbitkan PKKPRL atas nama SKKL Apricot di 2025, tepatnya bulan ini. Untuk pengajuannya, mereka sudah melakukannya sejak lama sekitar tahun 2021-2022,” kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik KKP, Doni Ismanto Darwin di Jakarta pada Senin (17/6/2025).

SKKL Apricot merupakan proyek bersama yang dikerjakan Chungwa Telecom, Google, Meta, NTT, dan PLDT dengan membentang kabel sejauh 11.972 kilometer.

Kabel laut ini akan menghubungkan Agat (Guam), Batam dan Tanjung Pakis (Indonesia), Minambiso (Jepang), Baler dan Davao (Filipina), Tuas (Singapura), dan Taucheng (Taiwan).

Doni Ismanto Darwin meneruskan landing point di Indonesia itu telah ditentukan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.

“Jadi, semua kabel laut internasional itu ditentukan landing station. Kalau masuknya dari arah Sulawesi itu diarahkan ke Manado. Kalau dari Samudera Pasifik melalui Jayapura. Terus, kabel laut dari Australia itu kita arahkan ke Kupang. Sedangkan, satu lagi di Batam,” ucapnua.

Setiap kabel bawah laut internasional yang melalui perairan Indonesia membutuhkan perizinan prinsip, mulai dari KKP, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

l.angkah ini untuk memiliki perizinan pekerjaan bawah laut dilanjutkan mengurusi perizinan operasional di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).

Namun, berbagai tahapan perizinan dipastikan bisa berjalan dengan cepat.

“Di Indonesia itu tergolong cepat, tidak hanya di KKP saja, tapi semua permit itu tercepat hingga 1,7 tahun prosesnya,” ucapnya.

Sebanyak dua kabel bawah laut yang digelar membentang sepanjang 15 ribu km dari pantai barat AS pada Maret 2021. Selanjutnya, ini terhubung dengan Indonesia dan Singapura, yaitu Echo dan Bifrost.

Kedua SKKL itu diinisiasi oleh perusahaan teknologi Meta (induk Facebook, Instagram. WhatsApp) dan Google dengan menggandeng mitra lokal.

Untuk SKKL Echo dikerjakan oleh Meta, Google yang melibatkan XL Axiata (sekarang XLSmart). Untuk SKKL Bifrost digarap oleh Meta bermitra dengan Telin, anak perusahaan Telkom, bersama Keppel perusahaan asal Singapura. (adm)

Sumber: detik.com

adm

ade@teknoandtravel.com

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes