NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Pakar Bilang Begini Terkait Produksi iPhone di Amerika Serikat

Table of Content

Jakarta – Beberapa pakar menilai pembuatan iPhone di Amerika Serikat (AS) membutuh waktu lama dan biaya sangat besar. Apalagi, kualitasnya bisa lebih buruk dibandingkan produksi di China.

Rantai suplai dan manufaktur Apple di China dan negara lainnya sudah lebih baik dibandingkan AS belum memiliki fasilitas yang mirip dan tenaga kerja yang memadai. Komponen di dalam iPhone berasal dari sekitar 40 negara berbeda.

Guru Besar Emeritus Duke University, Gary Gerrefi mengatakan cara realistis adalah dengan membuat rantai suplai iPhone berada di sekitar Amerika Serikat dan Amerika Utara.

Namun, langkah ini membutuhkan waktu tiga tahun sampai tahun, bahkan meskipun biayanya tersedia. Perakitan iPhone di AS juga akan membutuhkan tenaga kerja manusia dan robot yang besar.

Hal lainnya membeli peralatan produksi bisa diusahakan, tapi mendatangkan banyak orang yang mampu mengoperasikannya.

“Kita mengalami kekurangan tenaga kerja parah dan telah kehilangan produksi dalam skala besar,” ujar Guru Besar Bisnis Universitas Johns Hopkins, Tinglong Dai.

Foxconn yang merakit iPhone mempekerjakan 300 ribu pegawai di kota Zhengzhou, China.

Tim Cook mengungkapkan pada 2017 Apple mengandalkan China bukan untuk tenaga kerja murah, tapi kualitas karyawan terlatih.

“Alasannya adalah karena keterampilan dan kuantitas keterampilan di satu lokasi, dan jenis keterampilan,” tuturnya.

Meskipun ada robot, masih banyak pekerjaan harus dilakukan manusia. Jika iPhone dibuat di Amerika Serikat dan Apple memaksa menjualnya dengan harga murah, maka kualitasnya diprediksi akan buruk, setidaknya jika dilakukan sekarang.

“AS memiliki kapasitas untuk memproduksi komponen smartphone di beberapa area, tetapi bukan yang terbaik di area tersebut,” tutur Tinglong Dai.

AS mengejar ketertinggalan tidak hanya dari China, tapi keahlian Jepang selama puluhan tahun tentang kamera dan Korea Selatan (Korsel) terkait layar. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Arsitektur Cloud Tersentralisasi Tak Bisa Penuhi Tuntutan, Kondisi Ini Sudah Disadari Peusahaan

Jakarta – Laporan riset Internationa Data Corporation (IDC) terbaru yang dibuat untuk Akamai Technologies menyebutkan perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud mendukung dan melindungi bisnis secara online. Sementara itu penelitian berjudul ‘The Edge Evolution: Powering Success from Core to Edge mengungkapkan perusahaan di Asia Pasifik menyadari arsitektur cloud yang tersentralisasi tidak dapat memenuhi tuntutan skala,...

Presiden AS Donald Trump Undang Petinggi Perusahaan TI Dunia, Elon Musk Bilang Tak Diundang

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang sejumlah pimpinan perusahaan teknologi informasi (TI) untuk makan malam di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (4/9/2025). Mereka adalah Pendiri Meta Mark Zuckerberg, Pendiri Microsoft Bill Gates, Chief Executbe Officer (CEO) Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan Pendiri OpenAI Sam Altman....

Banyak Orang Terlihat Romantis Berinteraksi dengan AI, Padahal Mereka Lebih Depresi dan Kesepian

Jakarta – Studi Peneliti dari Universitas Brigham Young yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships menemukan banyak orang berinteraksi dengan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) terlihat romantis. Namun, sebagian besar dari mereka tampaknya lebih depresi dan kesepian dibandingkan mereka yang tidak memakai AI. Peneliti menemukan satu dari lima orang secara keseluruhan dan seperempat dari orang...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes