Jakarta – TikTok terancam diblokir di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025 setelah pemeintah itu mengesahkan undang-undang, kecuali perusahaan induknya menjual bisnisnya ke perusahaan di sana.

Jadi, platform video pendek milik ByteDance ini akan menutup akses untuk semua pengguna di AS.

Pada kesempatan yang sama pengguna baru tidak bisa mengunduh aplikasi TikTok dari App Store atau Google Play Store. Pengguna yang membuka aplikasi ini akan melihat pesan pop-up yang mengarahkan mereka ke website yang berisi informasi tentang pemblokiran ini.

“Kami akan menghilang. Pada dasarnya, platform ini akan mati,” kata pengacara TikTok Noel Francisco di hadapan Mahkamah Agung AS pekan lalu.

TikTok tidak diwajibkan untuk menutup aplikasinya secara penuh, tapi tidak mengizinkan download baru di toko aplikasi. Jadi, platform penyedia seperti Apple dan Google akan menghilangkan TikTok di toko aplikasi miliknya.

Pengguna di AS yang sudah mengunduh aplikasi TikTok seharusnya masih bisa menggunakan aplikasi itu seperti biasa. Namun, mereka tidak akan memperoleh update dan tidak bisa mengakses fitur baru.

Aplikasi berbagi video ini juga akan menyediakan opsi bagi pengguna untuk mengunduh semua data mereka. (adm)

Sumber: detik.com