NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Meta Akan Hapus Program Pengecek Fakta Pihak Ketiga

Table of Content

Jakarta – Meta akan menghapus program pengecek fakta pihak ketiga di Facebook, Instagram, dan Threads. Program ini akan digantikan fitur Community Notes yang terinspirasi dari Twitter/X.

Chief Global Affair Officer Meta, Joel Kaplan mengatakan program baru ini diharapkan bisa mengurangi kesalahan menindak konten yang sering dikeluhkan pengguna di platform milik Meta.

“Kami melihat pendekatan ini berhasil di X dengan memberdayakan komunitas mereka untuk menentukan kapan postingan berpotensi menyesatkan dan membutuhkan lebih banyak konteks, dan orang-orang dari berbagai perspektif memutuskan jenis konteks apa yang bermanfaat bagi pengguna lainnya,” katanya.

“Menurut kami ini akan menjadi cara yang lebih baik untuk mencapai tujuan awal kami dalam menyediakan informasi kepada orang-orang tentang apa yang mereka lihat – dengan cara yang tidak terlalu rentan terhadap bias.”

Fitur Community Notes akan tersedia di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan ke depan pada tahap awal dan akan terus ditingkatkan dalam setahun ke depan.

Ketika sebuah postingan menerima Community Notes akan muncul label yang menandakan informasi lebih lanjut yang tersedia.

Meta mengatakan fitur Community Notes di platform-nya membutuhkan persetujuan dari orang-orang dengan sudut pandang yang berbeda untuk menghindari rating yang bias.

Perubahan sistem moderasi ini bertujuan untuk mengatasi keluhan bahwa Meta terlalu banyak menyensor konten yang dianggap tidak berbahaya di platform-nya,dan lambat dalam menanggapi pengguna yang akunnya dibatasi.

Meta juga akan menghilangkan sejumlah batasan seputar topik seperti imigrasi dan identitas gender. Selain itu menampilkan konten politik di feed pengguna Facebook, Instagram, dan Threads dengan pendekatan yang lebih dipersonalisasi.

Hal lainnya masih akan menggunakan sistem moderasi otomatis, tapi sistem ini hanya akan fokus untuk menangani pelanggaran yang lebih berat seperti terorisme, eksploitasi seksual anak, obat-obatan terlarang, dan penipuan.

Pelanggaran kebijakan yang tidak terlalu berat harus dideteksi dan dilaporkan oleh anggota komunitas sebelum Meta mengambil tindakan.

Sebagian besar sistem Meta untuk memprediksi postingan yang melanggar kebijakan dan menurunkan peringkat konten tersebut. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes