NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Semakin Sering Buka Situs Berisiko Terkena Malware Naik 2 Kali Lipat

Table of Content

Jakarta – Studi Fabio Massacci dari University of Trento dan Vrije University di Amsterdam, Belanda menyebutkan situs porno dan judi online (judol) sering dibuka pengguna berisiko terkena malware menjadi naik dua kali lipat.

Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi perilaku apa yang dilakukan seseorang di internet hingga mengakibatkan sistem mereka terinfeksi malware.

Studi ini menggunakan data yang dikumpulkan menggunakan analisis telemetri akun pengguna software keamanan Trend Micro di kalangan bisnis yang memilih untuk meningkatkan layanan aplikasi.

Sampel yang dipakai sekitar 20.000 entri yang dipilih secara acak dari 12 juta entri yang disediakan oleh Trend Micro. Bisnis yang menyediakan data berasal dari Amerika Serikat, Jepang, India, Brasil, Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia.

Dari hal ini Fabio Massacci dan rekannya menemukan sejumlah faktor yang meningkatkan risiko malware menyusupi perangkat. Semakin banyak software dan website yang diakses pengguna, risiko perangkat mereka terkena malware.

Studi menemukan beberapa pola unik seperti pengguna yang mengunjungi situs judol lebih berisiko menemukan malware penambang koin kripto. Untuk pengunjung situs porno lebih mungkin menemukan trojan dan malware untuk meretas perangkat.

Website yang berisi informasi tentang cara melakukan kejahatan tanpa kekerasan lebih besar menginfeksi alat peretasan atau aplikasi yang tidak diinginkan lainnya.

Hal ini berpotensi membuat perangkat jadi lambat, atau menampilkan iklan pop-up yang menjual produk dan layanan.

“Baik perilaku sistem maupun perilaku konten meningkatkan risiko terpapar berbagai jenis malware,” kata Fabio Massacci pada Kamis (2/1/2025).

Studi ini juga menemukan waktu pengguna mengakses perangkatnya bisa menentukan seberapa besar kemungkinan mereka terkena malware. Penggunaan yang intensif di malam hari meningkatkan risiko infeksi malware secara tidak disengaja.

Fabio Massacci berharap perusahaan bisa bersiap untuk mencoba menurunkan risiko infeksi malware di perangkat kerjanya.

“Dengan mengetahui perilaku pengguna yang terkait dengan kelas malware tertentu, organisasi dapat mengurangi risiko keamanan sibernya secara proaktif dengan cara yang hemat biaya untuk ancaman malware tertentu yang dianggap penting,” ujarnya. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes