NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Kemenkominfo dan BSSN Selidiki Dugaan Kebocoran Data ASN BKN

Table of Content

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sedang menelusuri dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Data ini dijual penjahat siber hampir senilai Rp160 juta di forum hacker Breachforums.

“Kadang-kadang data yang bocor itu bukan data yang (sesuai) seperti yang diklaim oleh pelakunya di darkweb itu. Makanya, kita telusuri,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria di sela-sela acara Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (12/8/2024).

Sebelumnya, Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) mengungkapkan dugaan kebocoran data ASN BKN berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim “TopiAx” di Breachforums pada Sabtu (10/8/2024).

Peretas ini mengklaim berhasil memperoleh data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris yang berisi sangat banyak data.

Data yang dimaksud adalah Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Gelar, Tangal CPNS , Tanggal PNS, NIP, Nomor Sk Cpns , Nomor Sk Pns , Golongan, Jabatan, Instansi, Alamat, Nomor Identitas, Nomor Hp, Email, Pendidikan, Jurusan, dan Tahun Lulus.

CISSReC juga membagikan sample data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh. Lembaga ini melakukan verifikasi random pada 13 ASN yang namanya tercantum dalam sample data melalui WhatsApp.

Dari hal ini dinyatakan datanya valid, tapi terdapat kesalahan penulisan digit terakhir pada field Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

BKN sudah melakukan MoU dengan BSSN untuk memperkuat data ASN dan meningkatkan kualitas perlindungan informasi dan transaksi elektronik pada tanggal 3 Oktober 2022.

Namun MoU ini hanya berlaku selama satu tahun dan berakhir pada Oktober 2023. Belum diketahui apakah BKN memperpanjang MoU dengan BSSN tersebut atau tidak.

Semua kementerian/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah diwajibkan melakukan assessment ke sistem teknologi informasi (TI) yang dimilikinya.

“Sehingga bisa melihat keamanan sistemnya sendiri seperti hacker melihat sistem tersebut dari luar sana, sehingga bisa segera mengetahui celah keamanan yg mungkin ada di sistem nya dan segera menutup celah keamanan tersebut sebelum dimanfaatkan oleh peretas sebagai pintu masuk ke sistem,” ujar Chairman CISSReC Pratama Persadha. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Serangan Ponsel Android Naik 29 Persen, Terdeteksi Varian Baru dan Malware Klasik

Jakarta – Kaspersky melaporkan jumlah serangan terhadap ponsel pintar Android naik 29% pada semester I 2029 dibandingkan periode yang sama pada 2024. Bahkan, sebanyak 48% lebih banyak dibandingkan semester kedua 2024. Ancaman yang terdeteksi tidak hanya sekadar malware klasik, tetapi juga varian baru yang menyusup lewat aplikasi sehari-hari. Penyerang terdeteksi menyisipkan fungsi serangan DDoS dinamis...

Telkom Percepat Proses Pemulihan SKKL SMPCS Ruas Sorong-Merauke

Jakarta – Telkom mempercepat proses pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong-Merauke. Hal ini disampaikan dalam audiensi antara Telkom dengan pemerintah daerah (pemda), perwakilan masyarakat, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan komunitas ojek online Papua Selatan yang berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta. Audiensi tersebut dihadiri oleh...

Medsos Sudah Menjadi Sumber Berita, Berpotensi Berisi Hoaks

Jakarta – Survei Digital News Report 2025 menyebutkan sebanyak 57% responden di Indonesia mengaku berita atau informasi diperoleh melalui media sosial (medsos) atau bukan dari media siber arus utama. Jadi, lini masa medsos bukan lagi sekadar ruang obrolan, tapi instrumen pembentuk opini publik. “Lantas apa yang terjadi jika yang beredar di lini masa media sosial...

WhatsApp Web Diduga Kena Gangguan, Tidak Bisa Scroll di Halaman Chat

Jakarta – WhatsApp Web diduga mengalami error, sehingga sejumlah pengguna ini mengeluh tidak dapat melakukan scroll di halaman chat. Keluhan juga sampai di ranah media sosial X. Warganet dengan akun @vindy**** menyebut masalah ini seakan menjadi tanda untuk istirahat dari pekerjaannya. “Whatsapp web enggak bisa scroll. Oke, disuruh istirahat dari kerjaan. Hehe. Atau inikah saatnya...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes