NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Agen Intelejen Korut Diputuskan Bersalah oleh Pengadilan Kansas City

Table of Content

Kansas City – Pengadilan di Kansas City, Amerika Serikat (AS) memutuskan agen intelejen Korea Utara (Korut) bernama Reconnaissance General Bureau, Rim Jong Hyok bersalah. Pasalnya, dia menggunakan ransomware untuk menyerang penyedia layanan kesehatan di sana.

Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS menilai Rim Jong Hyok sebagian bagian dari sindikat bernama Andariel yang dikelola Reconnaissance General Bureau.

Namun, Rim Jong Hyok belum ditangkap oleh Pemerintah AS, sehingga mereka menawarkan hadiah sebesar US$10 juta untuk orang yang bisa memberikan informasi lokasi Rim. Agen ini melakukan serangan siber terhadap infrastruktur AS.

Korban ransomware yang disebar oleh Andariel yang membuat jaringan rumah sakit (RS) di Kansas tidak bisa beroperasional. Laporan Federal Bureau Investigation (FBI) menyebutkan serangan siber pada 2021 yang memblokir akses data pasien dan hasil lab.

Modus operandi Andariel yang sering dipakai menyusupkan ransomware Maui ke dalam sistem komputer korban. Kemudian, mereka meminta uang tebusan dengan ancaman menyebarkan informasi rahasia jika tebusan itu tak dibayarkan.
Uang tebusan yang diminta dari kasus RS Kansas sebesar US$100 ribu berbentuk bitcoin yang harus dibayarkan selama 48 jam. Uang itu diduga untuk membeli komputer dan server yang akan dipakai untuk melakukan serangan siber lain.

Uang tebusan itu dibayarkan, tapi aliran uangnya tidak bisa ditelusuri sampai mereka menemukan seseorang mentransfer bitcoin itu ke sebuah alamat milik dua warga negara Hong Kong.

Dokumen pengadilan menyebutkan uang itu ditransfer ke sebuah bank di China dan ditarik menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jembatan Sino-Korean Friendship Bridge, yang menghubungkan China dengan Korea Utara.

Andariel dan Rim diputus bersalah akibat menyusup ke jaringan milik 17 entitas yang tersebar di 11 negara bagian. Empat dari jumlah kontraktor pertahanan, dua buah pangkalan Angkatan Udara Amerika, dan NASA.

Bahkan, Andariel disebut bersembunyi di jaringan komputer NASA selama tiga bulan dan berhasil mencuri data rahasia sebanyak 17 Giga Byte (GB). Dari kontraktor pertahanan Amerika, mereka berhasil mencuri data rahasia sebesar 30 GB.

FBI, Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), dan Departemen Keuangan AS mengeluarkan peringatan terkait serangan siber dari Andariel terhadap institusi kesehatan pada 2022.

“Penjahat siber dari Korea Utara mungkin menganggap bahwa organisasi yang menyediakan layanan kesehatan akan mau membayar uang tebusan,” tulis tiga badan itu. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Serangan Ponsel Android Naik 29 Persen, Terdeteksi Varian Baru dan Malware Klasik

Jakarta – Kaspersky melaporkan jumlah serangan terhadap ponsel pintar Android naik 29% pada semester I 2029 dibandingkan periode yang sama pada 2024. Bahkan, sebanyak 48% lebih banyak dibandingkan semester kedua 2024. Ancaman yang terdeteksi tidak hanya sekadar malware klasik, tetapi juga varian baru yang menyusup lewat aplikasi sehari-hari. Penyerang terdeteksi menyisipkan fungsi serangan DDoS dinamis...

Telkom Percepat Proses Pemulihan SKKL SMPCS Ruas Sorong-Merauke

Jakarta – Telkom mempercepat proses pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong-Merauke. Hal ini disampaikan dalam audiensi antara Telkom dengan pemerintah daerah (pemda), perwakilan masyarakat, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan komunitas ojek online Papua Selatan yang berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta. Audiensi tersebut dihadiri oleh...

Medsos Sudah Menjadi Sumber Berita, Berpotensi Berisi Hoaks

Jakarta – Survei Digital News Report 2025 menyebutkan sebanyak 57% responden di Indonesia mengaku berita atau informasi diperoleh melalui media sosial (medsos) atau bukan dari media siber arus utama. Jadi, lini masa medsos bukan lagi sekadar ruang obrolan, tapi instrumen pembentuk opini publik. “Lantas apa yang terjadi jika yang beredar di lini masa media sosial...

WhatsApp Web Diduga Kena Gangguan, Tidak Bisa Scroll di Halaman Chat

Jakarta – WhatsApp Web diduga mengalami error, sehingga sejumlah pengguna ini mengeluh tidak dapat melakukan scroll di halaman chat. Keluhan juga sampai di ranah media sosial X. Warganet dengan akun @vindy**** menyebut masalah ini seakan menjadi tanda untuk istirahat dari pekerjaannya. “Whatsapp web enggak bisa scroll. Oke, disuruh istirahat dari kerjaan. Hehe. Atau inikah saatnya...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes