NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Peneliti Google Ungkap Dampak Negatif Artificial Intelligence

Table of Content

Jakarta – Peneliti Google merilis makalah baru yang memperingatkan dampak negatif artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) generatif terhadap internet. Mereka mengatakan konten palsu yang dibuat menggunakan AI generatif bisa merusak internet.

Dalam studi yang belum di-peer review tersebut, Google menemukan sebagian besar pengguna memanfaatkan AI generatif untuk mengaburkan batas antara sesuatu yang asli dan palsu, dengan mengunggah konten gambar dan video buatan AI.

Peneliti Google juga menelaah sejumlah riset yang sudah diterbitkan sebelumnya tentang AI generatif dan sekitar 200 artikel berita yang melaporkan penyalahgunaan AI generatif.

“Manipulasi kemiripan manusia dan pemalsuan bukti mendasari taktik paling umum dalam kasus penyalahgunaan (AI) di dunia nyata,” kata peneliti Google.

“Sebagian besar dari taktik ini digunakan dengan maksud untuk mempengaruhi opini publik, memudahkan penipuan, atau untuk menghasilkan keuntungan”.

Masalah ini diperburuk karena platform AI generatif yang makin banyak dan mudah diakses oleh siapa saja tanpa memerlukan pemahaman tingkat tinggi. Selain itu sebagian besar pengguna internet tidak bisa membedakan konten asli dan konten buatan AI.

“Produksi massal konten sintetis berkualitas rendah, mirip spam, dan berniat jahat berisiko meningkatkan keraguan masyarakat terhadap informasi digital dan membebani pengguna dengan tugas verifikasi,” ujarnya.

Peneliti Google juga mengemukakan beberapa contoh orang-orang terkenal membantah rumor atau sesuatu yang negatif tentang mereka sebagai buatan AI.

Laporan Google tidak memuat fitur AI yang kontroversial termasuk fitur AI Overviews di Google Search yang menjadi cemoohan warganet, karena memberikan jawaban yang aneh dan tidak masuk akal.

AI Overviews menyarankan pengguna untuk menggunakan lem tidak beracun agar keju bisa menempel di pizza, atau mengutip kata ‘ahli geologi’ untuk memakan satu batu kecil per hari. Hasil pencarian yang nyeleneh itu langsung dihilangkan dan fiturnya dibatasi. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Proses Peluncuran Satelit Nusantara Lima Dimajukan, Cuaca di Orlando Selalu Hujan

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) memajukan jadwal proses peluncuran Satelit Nusantara Lima akibat cuaca di Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS) terpantau selalu hujan dalam dua malam terakhir menjadi Senin (8/9/2025) pukul 20.02 atau 7.02 WIB dari Selasa (9/9/2025) pukul 20.30 pagi waktu Orlando atau 7.30 WIB. Project Director Satelit Nusantara Lima, Satrio Adiwicaksono mengatakan...

Pengguna Android Diminta Perbarui Sistem Operasi, 2 Celah Keamanan Berbahaya Berusaha Curi Data Pribadi

Jakarta – Google menemukan dua celah keamanan berbahaya di Android yang membuat hacker (peretas) mencuri data pribadi dari ponsel pengguna. Jadi, pemilik ponsel Android diimbau untuk segera memperbarui perangkatnya. Dua celah keamanan itu adalah kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 yang sudah dieksploitasi secara terbatas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Bug CVE-2025-38352 mempengaruhi Android Kernel yakni otak...

Gangguan Internet di Asia dan Timur Tengah, Dampak Gangguan Kabel Bawah Laut

Jakarta – Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe 4 (SMW4) dan India-Middle East-Western Europe (IMEWE) di sekitar Jeddah, Arab Saudi dan di India serta Pakistan. Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut....

Google Kena Denda 3 Miliar Lebih atas Praktik Monopoli, Donald Trump Ancam Kenakan Tarif Pembalasan

Jakarta – Uni Eropa mengenakan denda sebesar US$3,45 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Google. Pasalnya, perusahaan ini dinilai bersalah atas praktik anti persaingan dalam bisnis teknologi periklanannya. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahannya mungkin akan meluncurkan investigasi Pasal 301 terhadap Uni Eropa yang dapat berujung pada pengenaan tarif pembalasan. Denda tersebut...

Ransomware LunaLock Serang Artists&Clients, Minta Tebusan dan Ancam Jual ke Perusahaan AI

Jakarta – Kelompok Ransomware LunaLock dikabarkan menyerang sejumlah perusahaan seperti Artists&Clients pada sekitar 30 Agustus 2025. Platform ini mempertemukan seniman dengan klien untuk mengerjakan komisi karya seni Kelompok Ransomware LunaLock mengunci data, menuntut tebusan, dan mengancam penjualan hasil curian ke perusahaan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk melatih model tersebut. Peretas meninggalkan pesan seluruh file telah...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes