NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Penjahat Siber Siarkan Konten Kekerasan dan Pornografi di Smart TV Untuk Tujuan Propaganda

Table of Content

Jakarta – Konsumen bersama keluarga semakin mudah menikmati berbagai konten hiburan di layar smart televisi (TV) yang canggih dengan terhubung ke internet pada era digital.

Namun, kondisi ini menimbulkan potensi kejahatan siber berupa ancaman keamanan informasi bagi penggunanya.

Pelaku kejahatan siber akan memanfaatkan semua celah di smart TV guna melakukan tindakan tersebut. Tindakan ini dilakukan dengan menambahkan akun ‘pengguna baru’ ilegal ke dalam perangkat smart TV dan memasukkan kode peretas.

Kemudian, mengambil alih akun berlangganan layanan streaming milik pengguna dan mengakses data pribadi pengguna termasuk akun surat elektronik dan informasi keuangan.

Contohnya, sebuah sindikat kejahatan siber telah menanamkan DDoS botnet di jutaan smart TV dan set-top box dan menyiarkan konten-konten kekerasan atau pornografi dan video artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk tujuan propaganda.

Dengan begitu Samsung membenamkan Samsung Knox di jajaran smart TV untuk menjamin keamanan dan  kenyamanan bagi pengguna saat menikmati konten-konten favorit.

“Dengan pengintegrasian solusi keamanan yang kuat ini, konsumen tidak hanya akan menikmati pengalaman menonton dengan kualitas gambar yang luar biasa, teknologi yang inovatif termasuk pengalaman AI yang makin canggih, tapi juga dapat mengamankan privasi dan informasi pribadi mereka dari incaran pelaku kejahatan siber yang semakin marak,” kata Head of Product-AV Business, Samsung Electronics Indonesia, Ubay Bayanudin.

Samsung Knox melindungi smart TV dengan tiga hal yakni Solusi Keamanan Tersertifikasi dan Teruji, Proteksi Multilapis Lindungi Data dan Privasi, serta Perlindungan Keamanan Nonstop.

Solusi Keamanan Tersertifikasi dan Teruji 

Solusi ini dirilis kali pertama oleh Samsung saat Mobile World Congress (MWC) 2013 guna melindungi perangkatnya dan data pelanggan dari berbagai ancaman siber.

Kemudian, Samsung Knox berevolusi menjadi lebih dari sekadar platform keamanan bawaan yang memperoleh sertifikasi dan teruji selama 10 tahun berturut-turut.

Langkah ini divalidasi oleh lembaga sertifikasi Common Criteria (CC) sebagai tolok ukur global untuk menilai integritas keamanan produk-produk teknologi informasi (TI).

Tahun ini CC menyoroti Tizen Operating System (OS) sebagai sistem operasi yang dipakai Samsung Smart TV. Solusinya bisa mendeteksi potensi ancaman peretasan secara real time guna mencegah sistem operasi ini menjadi korban penjahat siber.

Proteksi Multilapis Lindungi Data dan Privasi

Solusi ini akan memberikan proteksi keamanan multilapis terhadap Samsung Smart TV dengan Samsung Account yang terdiri dari software dan hardware. Jadi, pengguna tidak perlu khawatir terhadap kebocoran informasi penting dan data pribadi.

Samsung merancang hardware chip Knox tidak bisa ditembus oleh serangan dari luar, sedangkan software tidak dapat dirusak saat melakukan perlindungan secara total.

Informasi penting milik pengguna di Samsung Account seperti informasi biometrik, kata sandi, personal identification number (PIN), dan aplikasi pembayaran dienkripsi dan diproses dalam suatu lingkungan eksekusi tersendiri yang aman dan terisolasi.

Langkah ini guna mengantisipasi terjadi kebocoran data pengguna Samsung Smart TV kepada penjahat siber. Chip Samsung Knox dirancang tak bisa ditembus dan fungsi software tidak bisa dirusak saat terjadi serangan.

Apabila terdeteksi upaya untuk menembus sistem keamanan TV Samsung, maka Knox akan membangun mekanisme pertahanan diri, memberikan notifikasi, dan memperingatkan pengguna tentang aktivitas ilegal tersebut.

Knox juga akan mengenkripsi komunikasi antara TV dan perangkat lain termasuk memverifikasi halaman web yang diakses oleh pengguna di layar ini dan memblokir situs phishing.

Perlindungan Keamanan Nonstop

Kehadiran Samsung Knox di perangkat Samsung Smart TV akan memberikan proteksi, mendeteksi, dan merespons perilaku yang tak biasa secara real-time tanpa henti. Ini mengindikasikan sistem keamanan akan selalu memberikan perlindungan secara penuh.

Samsung menyediakan pembaruan keamanan secara otomatis setiap tiga bulan selama tiga tahun sejak tanggal peluncuran produk. 

Dengan proteksi otomatis secara berkala, maka pengguna tidak repot memindai secara manual dengan mengaktifkan pembaruan otomatis pada Samsung Smart TV. Cara ini dapat dilakukan sebagai berikut.

Pertama, arahkan ke menu TV, kemudian pilih Pengaturan > Dukungan > Pembaruan Perangkat Lunak, selanjutnya pilih opsi Pembaruan Otomatis untuk menyalakannya.

Samsung Knox di perangkat Samsung Smart TV akan memproteksi, mendeteksi, dan merespons perilaku yang tak biasa secara real-time tanpa henti. Teknologi ini akan mencegah pemasangan pembaruan software yang belum terverifikasi.

Untuk mengantisipasi lanskap keamanan siber yang terus berubah, Samsung bekerja sama dengan komunitas riset keamanan di seluruh dunia. Langkah ini untuk melengkapi dan menyempurnakan proteksi terhadap bug dan kerentanan keamanan. (adm)

adm

ade@teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Arsitektur Cloud Tersentralisasi Tak Bisa Penuhi Tuntutan, Kondisi Ini Sudah Disadari Peusahaan

Jakarta – Laporan riset Internationa Data Corporation (IDC) terbaru yang dibuat untuk Akamai Technologies menyebutkan perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud mendukung dan melindungi bisnis secara online. Sementara itu penelitian berjudul ‘The Edge Evolution: Powering Success from Core to Edge mengungkapkan perusahaan di Asia Pasifik menyadari arsitektur cloud yang tersentralisasi tidak dapat memenuhi tuntutan skala,...

Presiden AS Donald Trump Undang Petinggi Perusahaan TI Dunia, Elon Musk Bilang Tak Diundang

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang sejumlah pimpinan perusahaan teknologi informasi (TI) untuk makan malam di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (4/9/2025). Mereka adalah Pendiri Meta Mark Zuckerberg, Pendiri Microsoft Bill Gates, Chief Executbe Officer (CEO) Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan Pendiri OpenAI Sam Altman....

Banyak Orang Terlihat Romantis Berinteraksi dengan AI, Padahal Mereka Lebih Depresi dan Kesepian

Jakarta – Studi Peneliti dari Universitas Brigham Young yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships menemukan banyak orang berinteraksi dengan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) terlihat romantis. Namun, sebagian besar dari mereka tampaknya lebih depresi dan kesepian dibandingkan mereka yang tidak memakai AI. Peneliti menemukan satu dari lima orang secara keseluruhan dan seperempat dari orang...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes