NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Telkomsel Tunggu Aturan Lelang Frekuensi 5G dari Kemkominfo

Table of Content

Jakarta – Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sedang menunggu lelang frekuensi 700 Mega Hertz (MHz) yang akan digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomimfo) pada April 2024.

Langkah ini termasuk aturan skema lelang frekuensi dan insentif dari pemerintah berupa pengurangan regulatory charge untuk membantu pemulihan industri yang sedang merugi

Telkomsel sedang mengembangkan dan memperluas jangkauan layanannya di wilayah komersial dan nonkomersial di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemerataan dan kesetaraan konektivitas di Tanah Air.

“Kami masih menunggu dari pemerintah seperti apa, termasuk lelang frekuensi, tapi kita terus berkoordinasi. Jadi, kami masih menunggu dari pihak Kominfo,” ujar Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono di Jakarta.

Merujuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyebutkan menteri ini dapat menetapkan kewajiban khusus kepada pemegang Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) pada pita frekuensi radio 700 MHz.

Jadi, Menkominfo telah melakukan pembahasan dengan operator seluler, khususnya terkait validitas data dan lokasi 556 titik non-komersial tersebut.

Kemkominfo sedang melakukan proses validasi data 556 titik yang selanjutnya akan disampaikan kembali kepada opsel untuk memperoleh masukan lebih lanjut.

Telkomsel sebagai operator dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia akan senantiasa mengutamakan kepentingan, kenyamanan, dan kepuasan pelanggan.

“Hal ini yang akan menjadi acuan utama bagi Telkomsel dalam memberikan layanan melalui gelaran jaringan dan pemanfaatan teknologi terdepan dalam upaya menghadirkan ragam solusi bagi seluruh pelanggannya, termasuk dalam upaya pemanfaatan dan pengelolaan pita frekuensi radio 700 MHz ini nanti di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya

Penetapan kewajiban khusus tersebut diharapkan tidak hanya mempertimbangkan kepentingan pelanggan. Namun, ini juga harus mempertimbangkan kesehatan dan keberlangsungan industri secara berkelanjutan.

“Oleh karena itu pemerintah perlu proaktif dalam mempertimbangkan masukan dari operator seluler, termasuk potensi usulan wilayah lain dari operator sebagai pengganti lokasi yang disampaikan oleh Kementerian Kominfo yang dipandang akan lebih memberikan dampak dan manfaat yang luas bagi masyarakat apabila dilakukan pembangunan dan gelaran jaringan/infrastruktur telekomunikasi di kawasan tersebut,” ujarnya.

Insentif yang akan diberikan Kemkominfo diharapkan dapat melingkupi dan mencakup seluruh beban pembangunan yang timbul seperti beban investasi, beban operasional jangka panjang, dan lokasi tersebut telah mampu tumbuh menjadi lokasi dan kawasan yang lebih ekonomis dan produktif. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Arsitektur Cloud Tersentralisasi Tak Bisa Penuhi Tuntutan, Kondisi Ini Sudah Disadari Peusahaan

Jakarta – Laporan riset Internationa Data Corporation (IDC) terbaru yang dibuat untuk Akamai Technologies menyebutkan perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud mendukung dan melindungi bisnis secara online. Sementara itu penelitian berjudul ‘The Edge Evolution: Powering Success from Core to Edge mengungkapkan perusahaan di Asia Pasifik menyadari arsitektur cloud yang tersentralisasi tidak dapat memenuhi tuntutan skala,...

Presiden AS Donald Trump Undang Petinggi Perusahaan TI Dunia, Elon Musk Bilang Tak Diundang

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang sejumlah pimpinan perusahaan teknologi informasi (TI) untuk makan malam di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (4/9/2025). Mereka adalah Pendiri Meta Mark Zuckerberg, Pendiri Microsoft Bill Gates, Chief Executbe Officer (CEO) Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan Pendiri OpenAI Sam Altman....

Banyak Orang Terlihat Romantis Berinteraksi dengan AI, Padahal Mereka Lebih Depresi dan Kesepian

Jakarta – Studi Peneliti dari Universitas Brigham Young yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships menemukan banyak orang berinteraksi dengan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) terlihat romantis. Namun, sebagian besar dari mereka tampaknya lebih depresi dan kesepian dibandingkan mereka yang tidak memakai AI. Peneliti menemukan satu dari lima orang secara keseluruhan dan seperempat dari orang...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes