NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Produk Baru Trend Micro Lindungi Pelanggan dari Serangan LockBit

Table of Content

Jakarta – Perusahaan Keamanan Siber, Trend Micro Incorporated menilai mitra penegak hukum global perlu didukung membasmi kelompok mega ransomware, LockBit dan menghancurkan rencana malware tersebut secara jangka panjang.

Tindakan ini telah dilakukannya dengan mencegah penyusupan lewat penyediaan produk malware terbaru. Para pelanggan juga bisa terlindungi dengan keberadaan produk tersebut sebelum LockBit menyelesaikan pengujian buatannya.

“Kami merasa terhormat bahwa threat intelligence kami telah memberikan value yang unik bagi penegakan hukum global dalam misi bersama untuk menjadikan dunia lebih aman,” kata Ketua Tim Peneliti Kejahatan Siber Trend Micro dan Kolaborasi di Federal Bureau of Investigation (FBI) dan National Crime Agency (NCA), Robert McArdle belum lama ini.

LockBit dianggap bertanggung jawab atas sekitar 25% dari semua kebocoran data akibat ransomware pada 2023 yang berdampak kerugian miliaran dolar Amerika Serikat (AS) bagi ribuan korban di dunia selama empat tahun terakhir.

Robert McArdle meneruskan Trend Micro melindungi pengguna Microsoft di dunia dari kerentanan yang sangat mengkhawatirkan pada pekan lalu dan berupaya membasmi ancaman kelompok paling berbahaya di dunia pada pekan ini.

“Kini insider tidak akan cukup naif untuk berasumsi bahwa upaya itu akan menghapuskan kelompok kejahatan tersebut, tapi kita tahu bahwa tidak ada penjahat waras yang mau terlibat dengan kelompok ini lagi,” ujarnya.

Dari berbagai operasi pembasmian LockBit dilakukan penyitaan mata uang kripto, penangkapan dan pendakwaan, pemberian sanksi, serta pemberian dukungan teknis kepada para korban.

Operasi ini mengambil alih situs LockBit yang bocor, mengungkap informasi dan identitas pribadi anggota kelompoknya, dan pekerjaannya sebelumnya secara rinci.

Tindakan ini bertujuan agar LockBit tidak diterima dan tidak dipercaya di dunia kejahatan siber, sehingga bisnis tersembunyinya lumpuh.

Ransomware adalah salah satu ancaman siber paling serius yang dihadapi perusahaan sekarang. Pasalnya, ini mengganggu aktivitas sekolah, rumah sakit, pemerintah, dan bisnis yang membahayakan infrastruktur penting nasional.

Dari aktivitas ransomware memperoleh uang haram dari beberapa kelompok kecil penjahat siber pada tahun lalu. Suatu rekor penghasilan dicapai mereka dari para korban membayar US$1 miliar lebih kepada kelompok tersebut dan afiliasinya.
Operasi tersebut menghasilkan beberapa hal yakni proteksi dini dari Trend Micro telah membantu pelanggan melawan LockBit-NG-Dev.

Kemudian, netralisasi terhadap ransomware yang berpotensi produktif dan mencegah penggunaannya di perusahaan-perusahaan yang mungkin akan dijalankan oleh para pelaku pada masa depan.

Selanjutnya, operasi penegakan hukum diharapkan mengakhiri riwayat LockBit dan menetapkan tolak ukur baru untuk berkolaborasi secara internasional dalam penegakan hukum dan kemitraan privat.

Operasi ransomware terhadap LockBit dianggap terbesar sepanjang sejarah dan paling berdampak di dunia.

Jadi, semua penjahat terkait harus kembali mempertimbangkan secara rinci setiap keterlibatan dan kerja samanya dengan kelompok tersebut, sebab ini meningkatkan risiko mereka menjadi target operasi penegakan hukum. (adm)

adm

ade@teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Arsitektur Cloud Tersentralisasi Tak Bisa Penuhi Tuntutan, Kondisi Ini Sudah Disadari Peusahaan

Jakarta – Laporan riset Internationa Data Corporation (IDC) terbaru yang dibuat untuk Akamai Technologies menyebutkan perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud mendukung dan melindungi bisnis secara online. Sementara itu penelitian berjudul ‘The Edge Evolution: Powering Success from Core to Edge mengungkapkan perusahaan di Asia Pasifik menyadari arsitektur cloud yang tersentralisasi tidak dapat memenuhi tuntutan skala,...

Presiden AS Donald Trump Undang Petinggi Perusahaan TI Dunia, Elon Musk Bilang Tak Diundang

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang sejumlah pimpinan perusahaan teknologi informasi (TI) untuk makan malam di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (4/9/2025). Mereka adalah Pendiri Meta Mark Zuckerberg, Pendiri Microsoft Bill Gates, Chief Executbe Officer (CEO) Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan Pendiri OpenAI Sam Altman....

Banyak Orang Terlihat Romantis Berinteraksi dengan AI, Padahal Mereka Lebih Depresi dan Kesepian

Jakarta – Studi Peneliti dari Universitas Brigham Young yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships menemukan banyak orang berinteraksi dengan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) terlihat romantis. Namun, sebagian besar dari mereka tampaknya lebih depresi dan kesepian dibandingkan mereka yang tidak memakai AI. Peneliti menemukan satu dari lima orang secara keseluruhan dan seperempat dari orang...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes