NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

DPR AS Setuju RUU Pelarangan TikTok di Negaranya

Table of Content

Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang dapat melarang TikTok di sana. Namun, ini masih menunggu hal yang sama dari Senat dan ditandatangani Presiden Joe Biden.

RUU yang dimaksud adalah meminta ByteDance menjual saham TikTok pada enam bulan ke depan atau aplikasi ini diblokir di negara Paman Sam.

Anggota parlemen AS dari Partai Republik dari Wisconsin, Mike Gallagher mengatakan AS tak dapat mengambil risiko di mana platform ini dikendalikan atau dimiliki oleh perusahaan yang terikat pada Partai Komunis China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, menuduh AS menindas TikTok walau AS tak pernah menemukan bukti bahwa TikTok mengancam keamanan nasional.

“Perilaku penindasan yang tak bisa menang dalam persaingan sehat ini mengganggu aktivitas bisnis normal perusahaan, merusak kepercayaan investor internasional terhadap lingkungan investasi, dan merusak tatanan ekonomi dan perdagangan internasional yang normal. Pada akhirnya, ini pasti akan merugikan Amerika Serikat sendiri,” katanya.
Media China juga menampilkan kartun satir yang mengejek upaya AS melarang aplikasi tersebut. Salah satu media, Global Times, menuduh AS melakukan perilaku buruk dan menyalahgunakan konsep keamanan nasional untuk merebut TikTok dengan paksa.

Sebenarnya, TikTok juga dilarang di China dengan meminta warganya menggunakan aplikasi serupa, Douyin, yang hanya tersedia di sana dan tunduk pada pemantauan dan sensor pemerintah.

TikTok dimiliki perusahaan yang berbasis di Beijing dan terdaftar di Kepulauan Cayman, ByteDance. Perusahaan ini sudah membantah pihaknya memiliki hubungan dengan pemerintah China dan telah merestrukturisasi perusahaan tersebut untuk menyimpan data AS di AS.

TikTok menyebar pesan ke banyak penggunanya di AS pada pekan lalu dan meminta mereka menghubungi perwakilan mereka guna mencegah pemerintah mencabut 170 juta orang Amerika dari hak konstitusional atas kebebasan berpendapat.”

Sebelumnya, mantan Presiden Donald Trump gagal mencoba melarang Tiktok pada 2020. Namun, sekarang dia berbalik menentang larangan tersebut lantaran ini menguntungkan Facebook secara tidak adil. (adm)

Sumber: detik.com

bening

adripareport@gmail.com http://teknoandtravel.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Arsitektur Cloud Tersentralisasi Tak Bisa Penuhi Tuntutan, Kondisi Ini Sudah Disadari Peusahaan

Jakarta – Laporan riset Internationa Data Corporation (IDC) terbaru yang dibuat untuk Akamai Technologies menyebutkan perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud mendukung dan melindungi bisnis secara online. Sementara itu penelitian berjudul ‘The Edge Evolution: Powering Success from Core to Edge mengungkapkan perusahaan di Asia Pasifik menyadari arsitektur cloud yang tersentralisasi tidak dapat memenuhi tuntutan skala,...

Presiden AS Donald Trump Undang Petinggi Perusahaan TI Dunia, Elon Musk Bilang Tak Diundang

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang sejumlah pimpinan perusahaan teknologi informasi (TI) untuk makan malam di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (4/9/2025). Mereka adalah Pendiri Meta Mark Zuckerberg, Pendiri Microsoft Bill Gates, Chief Executbe Officer (CEO) Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan Pendiri OpenAI Sam Altman....

Banyak Orang Terlihat Romantis Berinteraksi dengan AI, Padahal Mereka Lebih Depresi dan Kesepian

Jakarta – Studi Peneliti dari Universitas Brigham Young yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships menemukan banyak orang berinteraksi dengan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) terlihat romantis. Namun, sebagian besar dari mereka tampaknya lebih depresi dan kesepian dibandingkan mereka yang tidak memakai AI. Peneliti menemukan satu dari lima orang secara keseluruhan dan seperempat dari orang...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes